![]() |
konsep 'i don't care who you are!!' |
Nehemia Nosevy Kristanto
Mengenai Saya
- call me helmi
- saya anak ketiga dari tiga bersaudara (bontot), saya sekarang kuliah di salah satu intenational college di bandung (Edexcel University) mengambil jurusan Multimedia dan minor photography
Senin, 13 Desember 2010
Kamis, 09 Desember 2010
TUTORIAL REVERSE LENSE
Diposting oleh Danang pada Aug 29, '09 10:48 AM untuk semuanya Gambar kamera dan lensa yang saya gunakan akan saya upload kemudian... masih belum sempat buat motret euyy... sabar ya... Tutorial sederhana ini bisa dicari melalui Google atau juga di search engine salah satu situs fotografi yang paling saya sukai... www.fotografer.net. Saya hanya mencoba merangkumnya dengan menggunakan kata dan istilah saya sendiri dengan harapan dapat mudah dimengerti oleh rekan-rekan sekalian. Kalau tidak mengerti juga... mohon dimaklumin ya... soale masih pemula banget di dunia fotografi hehehe... Teknik ini sering disebut... Teknik Lensa Terbalik... Reversed Lens Technique. Sejarah awalnya gimana... jujur saya kurang tahu, tapi yang jelas teknik sederhana dengan membalik lensa kamera dapat menjadi solusi murah meriah untuk penggemar fotografi makro... atau istilah sederhananya fotografi yang menjadikan benda-benda kecil sebagai objek fotonya. Jika ingin menggunakan lensa makro yang asli... tentu uang yang akan dikeluarkan termasuk tidak bersahabat bagi saya dan sebagian orang hehehe... Teknik lensa terbalik dan makro ini ada beberapa jenis, missal penggunaan dua lensa yang digabungkan, penggunaan kaca pembesar (close up lens), atau macro extender…, namun yang saya bahas hanya teknik yang paling sederhana saja... yaitu membalikkan lensa utama. SEBELUM MEMULAI… MOHON YAKINKAN DIRI ANDA UNTUK BERANI MENCOBA DAN MENGHADAPI RESIKONYA… saya tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan pada lensa atau body kamera jika teknik ini digunakan… setahu saya asalkan berhati-hati dalam menggunakannya, Insya Allah semuanya juga akan berjalan baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut... 1. Sediakan 1 kamera DSLR berikut lensanya... (ini untuk pengguna kamera Canon ya... merek lainnya bisa disesuaikan) di beberapa situs disarankan menggunakan lensa dengan focal length lebih dari 55mm... semakin panjang konon katanya semakin baik. Tapi karena saya gak punya lensa yang bagus... so hanya memakai lensa kit bawaan dari Canon EOS 40D yaitu... 18-55mm F3,5-5,6 IS USM yang sistem auto fokusnya sudah tak berjalan lagi…. Beberapa orang mengatakan lensa ini lensa cemen... tapi bagi saya ini salah satu lensa yang kualitasnya bisa menghasilkan ketajaman gambar yang bagus sekali... well... it’s depends on the (wo) man behind the gun it self hehehe... 2. Gimana caranya? Sederhana... jika biasanya lensa dipasang sesuai dengan dudukan antara belakang lensa dan mulut kamera DSLR... sekarang tinggal memposisikan lensa secara terbalik. Bagian depan lensa ditempelkan ke bagian mulut (mount) kamera sehingga bagian belakang sekarang menjadi sisi depan lensa untuk mengambil gambar. Ada dua pilihan cara menempatkan lensa yang terbalik ... pertama, dipegang dengan tangan agar tetap menempel antara lensa dan kamera (cara ini gak enak banget hehehe), dan kedua... dengan membeli reversed lens adaptor to camera... adaptor lensa yang dibalik agar dapat dipasangkan ke kamera (ada di bursa pada situs www.fotografer.net). Nah... agar bagian lensa belakang yang dibalik gak kemasukan debu... maka bisa juga ditambahi aksesoris... reversed lens protector... bisa juga dibeli di situs itu... 3. Berikutnya... yups... tinggal cari objek dan belajar menggunakannya. Namun... saya jamin memotret dengan teknik ini membutuhkan kesabaran dan feeling yang bagus. Mengapa? Karena pada posisi lensa yang dibalik otomatis kamera harus difungsikan secara manual (mode M). Sensor tidak dapat berfungsi untuk mendeteksi eksposure dan ukuran cahaya lainnya (metering). Pengaturan diafragma lensa juga tidak dapat dilakukan... pokoke unsur perasaan dan kesabaran memegang peranan penting di sini. Perlu diingat... ketajaman (kedalaman) area fokus menjadi sangat tipis, jarak focus juga menjadi sangat dekat antara ujung lensa dengan objek yang difoto menjadi sekitar 5cm atau kurang (tergantung panjang focal lensanya... (so jangan heran kalo ada yang melihat orang motret dalam posisi nungging-nungging jumpalitan gak karuan... hahaha). 4. Tips yang saya sarankan untuk pengguna lensa kit 18-55mm... posisikan lensa pada panjang focal maksimum 55mm. Matikan autofokus (AF)nya. Fokus dapat dilakukan dengan cara memutar-mutar lensa atau dengan memajukan dan memundurkan lensa + kamera terhadap objek. Latih kepekaan penggunaan ISO, Shutter speed dan WB terhadap lingkungan yang ada. Saya sarankan memposisikan ISO pada maksimum antara 400-800 kemudian mengatur shutter speednya sesuai dengan intensitas cahaya yang ada. So... tentu akan lebih baik kalau memotretnya saat suasana pencahayaan sekitar adalah baik 5. Tips fotografi makro... yang jelas harus sabar dan peka terhadap lingkungan. Makro yang paling mudah adalah makro objek-objek yang relatif tidak bergerak, misalnya bunga, tumbuhan, dll dan yang relatif sulit adalah serangga dan organisme kecil lainnya. Waktu yang baik untuk fotografi makro adalah pagi atau sore hari karena pada waktu tersebut organisme cenderung tidak terlalu aktif dibandingkan kondisi siang hari. Selain objek alami... fotografi makro juga dapat melibatkan unsur manipulasi momen, yaitu dengan menempatkan objek-objeknya sesuai rencana yang diinginkan. Misalnya... membius serangga atau bahkan menggunakan serangga awetan dengan begitu susunan objek fotografinya akan dapat disesuaikan sesuai dengan keinginan... well... saya termasuk orang yang gak mau repot... jadi motretnya cukup yang ada di alam saja hehehe... 6. Setelah pemotretan... lakukan sentuhan olah digital seperlunya saja untuk memperbaiki kekurangan yang ada, namun INGAT... fotografi adalah pengetahuan tentang teknik pencahayaan, komposisi, perasaan, cerita, dan seni... bukan sekedar olah digital yang seringkali merubah unsur sebuah foto. Seberapapun “jelek”nya foto kita... tetaplah merasa bangga dengannya karena itulah bagian dari proses belajar yang tiada henti. Lebih baik banyak “cacian” terhadap foto karya kita dibandingkan “pujian” atas foto yang merupakan hasil “tidak asli” namun dibilang asli atau bahkan foto yang bukan milik kita... Have nice time to try… |
Rabu, 01 Desember 2010
BLP in action
BLP - Mati Saja
Musik menghentak
Hangatkan suasana
Ada seorang sosok indah
Dia berdansa...
* Semua hasrat tertuju padanya
Oh cantik kau panaskan pesta
Lalu kuhampiri dirinya…
Reff :
Ku menyapa siapa nama dirimu terucap kata
Namun dia hanya menatapku tajam
Tak melihat didekatnya telah ada yang lainnya
Malu rasa ku ingin mati saja
Ku terkejap membayangkan
Bersama dengannya
Menghirup aroma tubuhnya
Oh indahnya…
Langganan:
Postingan (Atom)